27 February 2012

pseudo id


aku ingin membencimu dengan sederhana
setelah rindu keliru daun pada angin
yang melepasnya dari ranting.



______________________________________

II

Kalaulah benar, antara self, id, ego, superego, persona, dan shadow adakah setiapnya boleh berpuisi?
lalu kalau mereka bertanding, puisi siapa agaknya yang paling indah dan paling dalam?


_______________________________________

III

+ which one is your favourite?
- angular gyrus and superior colliculus.
+ if you were to choose one?
- the latter

_________________________________________






26 February 2012

Nidzam Yatimi II



rindu-rindu dia, saya tengok ni. sebijik versi muka dia masa form 3. sekarang, err.. muka matang lagi la kot. Boleh bayang dia nyanyi lagu ni tyme form 3 jugaklah. (haha)


Tiba-tiba hari ni dia tegur saya pulak. Teringat, dan bagitau dia video ni. Rupanya, saya bukanlah yang pertama perasan. ha


Ok2, ni yang betul lak. soleh sikit (banyak).




Ustaz Nidzam kiri sekali. Dia tarik minit 7 30.

Saya ajak dia datang sini, tapi....


hah



'Esok masih punya harapan.'

'Selamat-selamat'

A Boy and A Man




Boy : What does it takes to be a man?
Man : What it takes to leave the boy in you.


23 February 2012

[Edisi Jumaat] Bulan

Sepurnama lalu, Granada.








Lebih seribu tahun lalu, setiap kali masuk bulan baru, Nabi akan mengucapkan;

اللّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيْمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ




Mafhumnya: “Ya Allah terbitkanlah anak bulan yang baharu ini kepada kami dengan disertai keberkatan, tetap di dalam iman, selamat dari semua kemudharatan dan kejahatan dan tetap di dalam Islam, Tuhanku dan Tuhanmu (anak bulan) adalah Allah.” 
(Kata al-Tirmizi Hadis ini Hasan Gharib)








__________________________________________


Entah agaknya kerana tarbiyah Nabi itu, bulan, kau tak puasnya sepanjang zaman mengingatkan kami,
" Wahai manusia, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.





20 February 2012

geleng-geleng senyum



macam orang gila saya jerit.

Abang Mahdi boleh pulak dan dan angkat handset,
"Wo, aku buat video gak"

hehe

17 February 2012

Season in the Sun ( & Snow)



London Gatwick, menanti flight ke Malaga esok pagi.




Malaga

Menuju Castle of Gibralfero, Malaga.



Al Hambra, Granada

Generalife, Granada

Two roads diverged revisited. Granada


Al Cazar de los Reyes, Cordoba.




Cordoba.

'Luqman and friends'. Garden Backpacker, Seville. Layanan terbaik, dan err..

Plaza Espana, Seville

Besi Buruk Paris.

Grande Mosquee de Paris. Pakcik Ahmad. Momen terbaik sepanjang kembara.

Di Swiss. Harga tiket 4 hari boleh cukup belanja sebulan Irbid. 

Bern, Museum Einstein kalau tak silap. Masing-masing dapat kertas, pensel warna...gigih!






15 February 2012

'asyik dengan rama-rama indah di taman.'






 rama-rama, (ikan) dan bunga-bunga.




entah tuan, kalaulah taman ini tempat berehat sejenak dan menikmati keindahan,
moga ia tak melalaikan saya dari tujuan.



kerana di sini, saya juga berharap menjadi seperti mereka, seperti juga salju,
'kesementaraan yang manis'.



_________________________________

Oh ya, gambar-gambar dari Parque de la Ciencas, Granada. 
Balas dendam tahun lepas tak sempat pergi. Sangat bes woo!

12 February 2012

Matamu, Bassel

Dari sisi jendela
kanan kita mentari terbenam
enggan mengalah menebar merah
kiri kita rembulan penuh
gemilang cahaya di puncak indah

di pertengahan musim
antara keduanya;
pesawat dan kita
kerdil dan perlahan meluncur
awan - seolah gagah menampung semua.

Aku senang merenung
mata galak hazelmu
kutemukan muda tunas Granada
                 jernih tasik Lucerne
          dan gemuruh salju Interlaken.
menatap matamu
kumencari diri dan erti
kembara ini.

kau tarik deras cuping telingaku
keras kau rengekkan,
(peduli apa kau pada pramugari yang saban-saban
menyuruh kita mengikat talipinggang kerusi.)
shu?! shu?!
apa?! apa?!

Maaf aku hanya tersenyum
menyelak lembut rambutmu lalu berbisik
'Kelak kau kan tahu dik
setelah dewasa
mata 'lah jendela
ribuan rahsia.'



London Gatwick-Amman
7hb Februari 2012

10 February 2012

Memoir Andalus I

Al Hambra, Granada

Giralda, Seville

 Masjid Cordova

Guadalquivir


Puisi Fahd Razy, Al Andalus Menangis

Andalus, seribu musim kau merawat parah di ruang kendiri
saat laung istighfar Alhambra menjagakan marga langit
dengan seribu sengsara
dan pada detik berdarah itu
kiblat yang dicabut dari ladang ibadat ini
adalah kerebahan yang tidak tertebuspun oleh
sebungkus doa kita yang renyuk.

Sudah lewat berzaman tidurmu ditertawakan
dentingan genta dari Giralda
melepaskan angin Mediteranean berpeleseran dirasuk rindu buat Tariq
mencari jika masih tercicir
lagu-lagu muazzin yang rendah berbicara dengan langit
di mimbar Cordoba ini,
pun aku masih berdiri di sini, di tubir zaman
membaca ranumnya puisi luka Guadalquivir
bagai mengutip pepasir sesal di dasar arus yang teresak-esak
dalam rajuk yang panjang.

Masih akrabkah cinta dalam mimpimu, Andalus.
pabila sejarah adalah cagaran buat syahadah
yang kita teduhkan di rimba nurani ini?
Atau telah mungkinkah tanah ini tersumpah
sesudah nafsu tumpah membanjiri sebuah riwayatmu
dalam amukan langit yang murka.

Dalam iktikaf usia ini sempat kau bertanyakan kepada kami
milik siapakah dosa ini?

Al Andalus, sesudah lelah
hadiah ziarahku kau jawab dengan salam curiga
saat diammu
merahsiakan tajamnya sebuah tangisan.





Antologi 'Kalau Kita Menjadi Kayu' 2006
________________________________________




Saya masih ingat lagi kali pertama membaca puisi ini, semasa di tingkatan empat sekolah atas bukit. Petang itu hingar dengan suara pelajar asrama bermain bola tampar di gelanggang belakang, bertingkah jirus kocak air pelajar membasuh baju dan mandi di kolah sebelah. Cahaya senja tajam dan terang meluru masuk dari celah tingkap dorm B12 yang rompong-rompong itu.


Saya bersandar di penjuru katil, menyudahkan bacaan Antologi Kalau Kita Menjadi Kayu yang dipinjam di perpustakaan, lalu menemui puisi ini. Terharu. Benar-benar terharu. Benar saya belum kenal Andalus ( selain firqah hijau yang agak selalu menang di sekolah kami). Saya juga belum kenal sebaris nama Al Hambra, Giralda, Tariq, Cordoba, dan Guadalquivir yang kaya di lembar sejarahnya, tapi rasa luka dalam puisi ini mengalir deras dalam jiwa saya.


Dan saat itu, terlintas sejenak hasrat untuk menjejakkan kaki ke sana, tanah yang tersebut Andalus dalam puisi. Secebis angan. Sepatah doa.


Manalah saya tahu, rupanya puisi ini, dengan izin Tuhan, menghantar saya ke Andalus sampai dua kali!


Di sana ia bermula.




___________________________


Subuh-subuh selepas pulang berjalan-jalan, Abang Firdaus telah menghidang soalan,
" Anip dapat apa ke Andalusia kali kedua ni?"


Fuh, saya masih belum tahu bagaimana menjamahnya. Hopefully, soon..



09 February 2012

Bern, Switzerland



surprisingly, not a rare sight.


salju melebat, 
dan entah buat kali ke berapa ia
hangat rangup menyambut
 derap langkah kalian

perlahan
tapi teguh.

genggam erat itu
aku tertanya
hanya kerna beku salju
atau nyata cinta?



08 February 2012

luka



luka raja; singgahsana lucut takhta
luka penjawat; dada lucut pangkat
luka pelukis; kanvas lucut warna
luka penulis; kata lucut makna.

tika luka menjadi derita,
takhta, pangkat, warna, dan makna adalah sama.