I
Kegembiraan apakah ingin kita catatkan di sini?
langit cerah, bulan rendah, laut dan bayu menyembunyi gelombang.
Kita tenang-tenang hangat-hangat di sisi khemah
usai makan malam; ayam ikan panggang, rojak kentang
serta marshmallow yang kita bakar
dengan unggun pelepah tamar.
Apa yang kita raikan malam ini?
Usia remaja yang berkunjung, sari madu manis tawa
tenaga yang selalu meliar membara
'kita muda, ini jalan terus menakluk dunia!'
Apa yang kita tinggalkan dari usia ini,
adakah hanya debu dan abu
hujung malam nanti?
II
Malam itu, alam berkongsi keindahanmu.
III
Duduk-duduk di jeti, kaki kita melunjur menyentuh air
di tengah laut, terlihat kapal bersauh tak berlabuh
kita bicarakan semua hari itu, kerna kau kira
diam antara kita sudah terlalu lama.
Antara sela kata, cicip hangat teh pudina terasa segar
sayup debur ombak, alun lembut nyanyi Fayrouz
membuai sayu, menambah merdu yang kita dengar.
Sahabat, kita akan rindu saat ini
lebih dalam dari rindu sendiri, katamu.
Bernaung atas kita kibar bendera
entah mengibar sesal atau megah
sekadar sengketa atau merdeka.
Aku tertanya, kau mempertanyakan
tentang impian dan pengkhianatan,
masa silam dan masa depan
tentang dunia yang belum kita faham.
Sejauh ini, kita belajar, belajar banyak perkara
dengan sedar dan tidak, tak semua biasa terakam dalam tulisan.
Seiring berjalan waktu, perlahan atau laju
kita sendiri tahu, kita bukan lagi kita yang dulu,
esok menuntut lebih, kita harus memberi lebih
bukalah mata, dunia kan terbentang, kita harus kenal.
Cuma sesekali, pejamlah
dan rasakan kedinginan waktu
kadang ia juga tak mahu berlalu.