18 October 2013

hari ini, esok hari.


Tulisan ibunda saya.
 Entah bila beliau menulisnya, saya tidak tahu. 
Tapi ia ditulis dengan mesin taip, tentu-tentu-tentu sudah lama kan.




Simponi


Damai simponi membelah sayu,
Pungguk merindu rembulan,
Lembayung senja menunduk layu,
Ratapan dara merayu rawan.

Tiba-tiba guruh membelah
Bumi merekah
Lantas cahaya kelam.

Tinggallah si pungguk
Menghitung langkahan malam,
Dan rembulan tidak muncul lagi,
Terbanglah pungguk merindu menanti.

Tiba di suatu perhentian,
Pungguk sedar betapa agung.
Erti sebuah impian.



-Ainon Ahmad-

______________________________



dari rantings umairahshafei. 
saya suka lalu sukahati pula curi dan edit dari gandingan asal 'bapak-bonda' kepada 'mak-abah'.
Harap akak penulis tak marah banyak-banyak. hah




hari ini, kami berkata
"mama, kami selongkar album lama
dan temukan puisi mama di sana"

esok hari, mereka bercerita
"abah, kami selongkar dunia maya
dan temukan catatan abah di sana"




________________________________

seriuss laaa...