Oleh Sapardi Djoko Damono
pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau takkan kurelakan sendiri
pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati
pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau takkan letih-letihnya kucari
____________________________________
Lalu bagaimana jika,
setelah senyum-senyum terduga itu,
dikatakan pada saya,
"Puisi ini bukan untukmu."
5 comments:
pasti ada yang ditujukan untukmu.
Sebab tu lah jangan privetkan blog, kannnnnn
takpe. perasan je untuk ko.
lagipun kita tak kutip itu, kita kutip maknanya. pengertian tu.
Lalu bagaimana jika,
setelah senyum-senyum terduga itu,
dikatakan pada saya,
"Puisi ini bukan untukmu."
~bersyukur sebab puisi tu tak ditutup dengan rangkap ciptaan tepian muara ni.tak kira lah sama ada ia nada gurauan atau tidak.
>anonymous
err.
selain dari ibu, tak mengharap pun. hah
>intonasi
yela yela
>Raihana
ya ya. Tapi tetap tak sama kan.
>Kak
yup! betullah.
sangat kagum dengan sajak ni. terbayang kepada siapa sebenarnya sajak ini ditujukan. dan perasaan dia membaca. ringkas, dalam, misteri.
'kau takkan kubiarkan sendiri'
fuhh.
Post a Comment