30 June 2011

Aku Sepatutnya Malu Menulis Surat Cinta Kepadamu

Sajak tulisan Zurinah Hassan





Aku sepatutnya malu menulis surat cinta pada-Mu
kerana ia tidak mungkin jadi sempurna
dan setelah terlalu banyak mengingkari-Mu
Kau mungkin tidak sedia menerima.

Mengapa harus aku tiba pada-Mu
bagai seekor kupu-kupu yang meninggalkan rimbanya
keragaman rahsia yang mentaati kata-kata
“tidak kuberi ilmu
melainkan sedikit sahaja”
aku jadi marah pada ketetapan itu
dan meluru menuju lampu
tapi hanya terhumban pada kaca
lalu jatuh ke kaki-Mu
apakah kau sedia memaafkan
carik-carik di kepakku?

Atau apakah kau sengaja
memilih pertemuan begini
untuk aku jadi lebih terpegun
pada kesempurnaan jari-jari-Mu?

Mengapa aku harus tiba pada-Mu
bagai sungai yang menemui muaranya
dalam murung rasa tua
setelah terlalu banyak meronta
mahu melepaskan diri dari sekatan tebingnya
tapi hanya menambahkan bebanan
sehingga tiba ada keluasan lautmu
apakah Kau sedia memaafkan
kekeruhan di tubuhku?

Atau apakah kau sengaja
memilih pertemuan begini
untuk aku jadi lebih terpesona
pada kejernihan matamu?

Kau terlalu banyak menyimpan keindahan
mengapakah aku tidak melihatnya dahulu
atau apakah Kau sengaja menyembunyikan
supaya aku jadi lebih kasih pada-Mu?



_________________________________________


Ya. Baru-baru ini banyak memetik tulisan orang.
Saya temui sajak ini dalam timbunan buku di Pesta Buku Selangor, gerai dewan Bahasa dan Pustaka. Buku lama. Terkesan. Lalu saya kongsikan.


Atau apakah kau sengaja
memilih pertemuan begini


....


5 comments:

~PENCHENTA~ said...

Indah. Sangat indah.


---------------> Follower dia dah nak sampai 200! Wahh. :)

pakurawan said...

buku baru dia facing the harbour.

Salsabila said...

sajak tu, macam terspeechless pun ada.


:)

tepianmuara said...

penchenta,

Sangat indah.

Huk untuk yang bawah tu.


hazen,
wah, update sungguh ko sekarang.


Salsabila,
itulah.

Berat maknanya.

Anonymous said...

Ya, mungkin karena itu